Biru kobalt adalah pigmen anorganik penting dengan nomor Indeks Pigmen Biru 28, disingkat sebagai P.B.28.
Biru kobalt memiliki ketahanan terhadap panas yang sangat baik. Pigmen ini memiliki titik lebur tinggi (di atas sekitar 1400°C) dan mampu mempertahankan kestabilan warna tanpa terurai atau memudar selama proses pembakaran bersuhu tinggi (biasanya 800–1300°C), seperti dalam produksi keramik dan kaca, sehingga menjadi pigmen biru utama dalam aplikasi bersuhu tinggi.
Biru kobalt dapat dibagi menjadi biru kobalt muda, biru kobalt sedang, dan biru kobalt tua berdasarkan kedalaman warnanya.
Biru kobalt muda: Memiliki warna biru yang cerah atau kebiruan seperti langit, dengan kandungan kobalt yang lebih rendah atau diberi dopan unsur seng. Cocok digunakan untuk keperluan warna biru cerah (seperti mainan plastik dan lapisan ringan).
Biru kobalt sedang: Memiliki warna biru murni dengan tingkat saturasi tinggi, serta paling luas penggunaannya (seperti pada glasir keramik dan pigmen cat minyak).
Biru kobalt tua: Memiliki kandungan kobalt yang lebih tinggi atau diberi dopan nikel, menghasilkan warna yang dalam mendekati navy blue. Cocok digunakan untuk kebutuhan warna biru yang menenangkan (seperti pada lapisan berkualitas tinggi dan enamel industri).
Dibandingkan dengan biru ftalosianin (organik): Biru kobalt adalah pigmen anorganik yang ketahanan terhadap panasnya jauh lebih tinggi dibandingkan biru ftalosianin (biru ftalosianin biasanya tahan panas sekitar 300°C). Namun, daya pewarnaannya sedikit lebih rendah dan harganya lebih mahal.
Dibandingkan dengan ultramarin (anorganik): Biru kobalt memiliki warna biru yang lebih murni, sedangkan ultramarin memiliki nuansa keunguan; biru kobalt memiliki ketahanan asam yang lebih baik, sementara ultramarin mudah terkorosi oleh asam.
Karena kelangkaan kobalt sebagai logam, harga biru kobalt relatif tinggi. Namun demikian, stabilitas pada suhu tinggi dan karakteristik warnanya yang tidak dapat digantikan memungkinkannya digunakan secara luas di bidang-bidang premium.